WELCOME TO MY BLOG EKHA TERRITORY

Laman

Kamis, 21 Januari 2016

Dorothy

Tangerang 21 januari 2016

Entah tulisanku ini hanya sekedar catatan hati yg tak bisa sama skali dilontarkan oleh siapapun secara sembarangan
Namun sepertinya sangat sudah tak tertahan karena berbeda pendapat
Sehingga aku jenuh juga untuk memendam sendiri
Aku kesal dan selalu marah terhadap diri sendiri yg terjebak seperti perputaran rotasi pada bumi..
Yg terus berusaha mencari jalan terbaik
Selalu dilanda cobaan dan selalu harus memutuskan suatu keputusan secara matang
Sperti nya yg aku butuhkan hanya Tuhan yg selalu mendengar keluh kesahku secara baik
Memberikan petunjuk dan pertimbangan secara tepat
Aku selalu memikirkan ini setiap malam
Berharap setiap permasalahan ada jalan keluarnya
Awal jatuh nya kesedihan dan cobaan ketika cinta menjadi sebuah penghianatan
Belajar tegar dan belajar  selalu menjadi wanita yg kuat
Padahal selama ini ketegaran lah yg utama sehingga hati trauma yg mendalam
Ketika itu semua menimpa secara bertubi-tubi
Aku menangis tiada henti..  bukan sakit hati bukan
Tapi meratapi kesalahan apa yg aku perbuat sampai harapan utama menjadi sebuah luka dan pedang yg menghantam dada begitu dalamnya
Hingga air mata tak bisa berhenti
Karena terlalu pedih
Dan sampai pada akhirnya pertemuan menyelesaikan  semua
Namun raga takut jika disentuh lagi
Sehingga aku berbalik..  yah lebih baik berbalik dan segera pergi menjauh
Karena harapan satu-satunya telah pergi dan aku harus siap untuk itu
Sampai rasanya aku terjebak setiap ke sekolah
Dengan bodohnya setiap malam aku selalu merenungi kegagalan itu
Tidak mudah dengan perpisahan
Tidak..
Aku tidak bisa berpisah yg slama ini menjadi cahaya harapan dalam hidup
Dan aku mulai merasa jauh juga dengan teman-teman
Aku selalu merasa sendiri
Sepertinya mereka satu pihak
Aku muak dengan semua penghianatan
Aku salah menjadi baik dan salah menjadi jahat
Lalu harus bagaimanakah?
Hingga aku memutuskan untuk menjauh dan kepedulian ku aku tinggalkan
Karena aku takut kembali lagi
Hingga fikiran berkecamuk bahwa aku harus keluar dari jebakan ini
Dan mempertimbangkan kembali jebakan yg selama ini aku tinggali
Aku benci dengan sekolahku
Aku benci dihadapan mereka
Merasa terlalu bodoh
Hahahaha mau menangis saja sudah terlalu cukup
Bahkan lebih buruk dari sampah sekalipun
Tuhan.. apa yg harus kulakukan?
Hingga belajar saja tak peduli
Hanya menjadi bodoh sementara
Aku ingin keluar dan menikmati masa bebasku
Bebas bersama kehidupan yg aku buat kembali

Lalu yg kedua..

Aku kehilangan sahabat..  sebenarnya bukan sahabat saja..  tapi persinggahan
Yg disinggahi bertahun-tahun
Aku selalu menahan pedih dengan kata janji dan ucapan
Untuk itu aku kembali pergi lagi
Merasa bodoh jika berada disamping mereka
Aku rindu? Ya aku rindu
Tapi keriduan ku berbalas dengan kebencian
Entah Atas dasar apa
Aku memilih pergi dan hanya tersisa hati yg kesepian dan sendiri
Entah aku rindu dengan semua canda tawa
Namun disisi lain aku sudah dewasa
Sehingga lebih baik merelakan satu persatu

Tuhan
Bisakah aku memohon untuk selalu tetap terjaga dengan kebaikan?
Bisakah aku merasa bahagia sekali lagi
Aku penat dengan kehidupan ku
Setiap malam aku hanya menangis
Meratapi kehidupanku yg menyedihkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar